March 23, 2005

Pertanggung Jawaban

Sampai detik ini, dua suku kata diatas merupakan kata yang membawa konsekuensi paling berat dalam hidupku, setelah cinta tentunya.
Memang dia hanya berasal dari dua kata. Tanggung dan Jawab. Dua kata saja, tapi menjalankannya tidak akan pernah selesai walaupun dengan Times New Roman 12pt, dengan spasi 1,5 diatas bereksemplar-eksemplar kertas A4.
Tidak akan pernah selesai dengan sangkalan dan pengelakan dari ribuan pertanyaan yang bikin bibir jadi maju 7 centimeter.
Tidak akan pernah selesai juga dengan melarikan diri ke pulau Bali atau berangkat ke tukang menggugurkan kandungan sekalipun.
Tanggung Jawab tidak akan ada jika kita hanya memandang dari tindakan apa yang mesti kita lakukan setelahnya. pemikiran yang terfokus pada tindakan fisik hanya akan melahirkan tindakan fisik semata, tanpa makna.
Lari ke pulau Bali, pergi ke tukang menggugurkan kandungan, ataupun nyerocos selama tujuh jam tanpa berhenti hanya akan mengaburkan tanggung jawab itu sendiri. tapi tidak akan pernah bisa menyelesaikannya secara tuntas, tanpa ada sikap ksatria untuk selalu berintrospeksi diri secara kuntinyu, berani mengakui setiap kesalahan yang kita buat. Disamping sikap untuk selalu optimis menghadapi setiap rintangan.
Penyesalan tidak akan pernah berguna, apapun alasannya. kuncinya hanya pada hati, selama hati selalu dirawat dan dijaga kemurniannya, maka manusia akan selalu melakukan perbuatan yang bertanggung jawab, Insya Allah...