October 19, 2011

Tentang Emulsi

Aku banyak menulis saat berada dalam kondisi gelisah, bimbang, marah, jenuh, terjatuh atau terpuruk. menulis seperti membebaskan emulsi negatif dan meledakkannya dalam sebuah deretan kata. Kadang yang terjadi adalah sebuah letupan, kadang dentuman. Semua bergantung pada sepekat apa emulsi yang terledakkan.
Apakah memang seorang penulis harus selalu berada dalam ruang-ruang kegelisahan untuk dapat membangkitkan inspirasi kreatifnya? Aku lalu membayangkan para penulis besar yang begitu produktif di luar sana...sepekat apa emulsi kegelisahan di dalam dirinya? Segetir apa rasa yang pernah terkecap? Sepilu apa rasa yang pernah mengiris?

aku tidak berani, atau belum...

October 13, 2011

Dari Correntes Hingga Guardafui

Angin berhembus kencang dari Barat Daya, menampar kulit wajah yang merah terpanggang matahari. Suara lonceng kapal berdentang bersahutan dengan teriakan burung camar mengiringi gemeretakan lunas serta lambung kapal yang tertatih membelah perairan Komoro. Cape Correntes telah sebulan lebih kita tinggalkan, dua bulan ke depan La Luz Del Cielo akan memasuki Cape Guardafui yang menjadi pembatas teluk Aden dan samudera Hindia.
“Kamu tahu kenapa semenanjung ini dinamai Guardafui, sobat? orang Portugis yang memberinya nama, Guarda berarti penjaga, sedangkan Fui berarti aku, Guardafui berarti penjagaku dan hmm..bisa juga aku sebut penjaga-Ku, bukan?" lalu tawamu membahana dan seketika reda saat ujung botol rum menemui mulutmu yang terperangkap dalam kumis dan jenggot yang tumbuh membabi buta.

Utopia Indonesia

Hari ini aku pulang kerja berjalan kaki dari stasiun Malang sampai rumah kos, menyenangkan juga walaupun terasa lelah. Dengan berjalan kaki aku tahu ternyata jalan untuk kendaraan lebih mulus daripada jalan untuk pejalan kaki, berkali - kali aku harus turun ke jalan karena terhalang mobil yang parkir atau pagar toko yang memakan trotoar jalan, berulangkali juga aku hampir terserempet sepeda motor atau mobil, karena mereka terlalu tergesa-gesa sehingga tidak memperhatikan pejalan kaki. Begitulah wajah jalanan kita, tidak ada tempat untuk pejalan kaki. Pejalan kaki harus rela berjuang melintas jalanan padat dan bersaing dengan sepeda motor, mobil ataupun becak.