December 10, 2010

Hidup di Surga

Sering saya mendengar dan hampir percaya bahwa potensi kelautan negara ini sungguh tak terkira nilainya, ibarat kita hidup di atas tumpukan permata yang siap untuk kita manfaatkan demi kesejahteraan dan keagungan harkat dan martabat bangsa.
Mari kita renungkan sejenak, 18.000 Km adalah jarak yang panjang, dan itu adalah panjang garis pantai kita dimana setiap jengkal dari garis pantai itu menyimpan potensi yang begitu beraneka ragam. Ambil saja contoh Raja Ampat Papua yang menyimpan 75% dari jenis terumbu karang di dunia memiliki hamparan koral seluas 4,6 juta Ha! Atau mari kita melirik ke Mentawa-Sumatera Barat dengan lebih dari 23 lokasi surfing terbaik di dunia, begitu banyak hingga sulit menemukan video surfing tanpa menampilkan keindahan ombak mentawai di dalamnya.



Gambar: Raja Ampat-Papua

Hidup berdekatan dengan laut beberapa tahun terakhir semakin membuat saya lekat dengan nafas kehidupan masyarakat pesisir pantai Indonesia. Mulai dari hingar bingar kehidupan di Kuta-Bali hingga kebersahajaan penduduk Watukarung-Pacitan bahkan kehidupan paleolithic dengan pola kehidupan subsisten yang masih ada di garis pantai Mentawai-Sumatera Barat. Inilah fakta, ini pula ironi yang lestari di pekarangan rumah kita.

August 15, 2010

Hening yang tercipta


Aku lepaskan pandangan melintasi hamparan pepohonan kopi yang membentang di hadapanku, menyaksikan gugusan gunung berapi nun jauh di sana. Sebuah kenikmatan tersendiri menikmati kopi arabika dari tempatnya dipetik dan diproses dari bulir-bulir buah kopi merah tua hingga menjadi serbuk hitam kecoklatan dan beremulsi sempurna dengan air panas serta mengepulkan asap putih tipis di hadapanku kini.
Aku membiarkan diriku terhanyut dalam kesunyian ini

August 04, 2010

Aku, yang selalu tak terlihat, selalu absurd



...dan inilah aku,
yang tak terdefinisikan bagi seseorang di luar sana, yang selalu ada di batas ruang-ruang imajiner, yang selalu sekelebat lewat saat malam-malam yang sesak memaksanya untuk tetap terjaga...dan gelisah. Kenyataannya, memang dalam ruang itulah aku ditempatkan, selalu menjadi yang terasing dalam lingkungannya, yang selalu di-anonim-kan bila namaku terpaksa muncul dalam percakapan dengan teman-temannya.
aku yang selalu tak terlihat, selalu absurd...
Dia yang selalu mengilhamiku, yang selalu mampu membuat duniaku berotasi mengitarinya, dia selalu memberikan rasa nyaman

April 13, 2010

Kalibaru, 09 januari 2009

Sekali lagi Norah Jones mengalun menemani sore temaram selepas hujan. Di sudut pasar kecil aku mengamati remah-remah yang tertinggal oleh kisah masa kecilku. Disini aku pernah dilahirkan, disini pula aku kembali untuk sekedar singgah dan menikmati secangkir kopi lanang Malangsari.
Coffee shop kecil milik perkebunan kopi Malangsari ini hanya menyediakan 3 menu sederhana yaitu kopi, teh dan jahe itu saja. Tidak ada istilah2 kopi yang asing di telinga, sebuah kesederhanaan

February 17, 2010

Patah Hati Pada Hujan

Pada langit yang terkoyak selaput hitam, dan cahaya menyilaukan
Lalu hujan...
Mengingatkanmu pada air mata yang gemerintik
Lalu sunyi...
Mengingatkanmu pada senyuman patah itu
gerimis mengiris nadi, mengantarkan sakitnya dalam udara menujumu...
menuju rindumu

dan sekali lagi hujan menngecewakanku
karena dinginnya tak cukup