June 17, 2005

Hujan Bulan Juni

pagi ini....mendung
cuaca yang hadir di saat yang sama sekali tidak tepat
coba bayangkan saat kau baru saja membuka mata, melihat sekeliling, menerka-nerka sejenak siapa kau? dimana kau berada saat ini?
lalu sesaat kemudian kau menyadari bahwa kau masih sama seperti dirimu yang kemarin, dan kau masih saja terbujur di ranjang yang kau tiduri juga kemarin, lalu kemarinnya lagi.
kemudian sejenak kau mencoba mereka-reka apa yang akan kau lakukan hari ini. shoping? travelling? mancing? bercinta? atau kuliah, pulang, melamun, baca komik dan tidur lagi?
yang jelas akan selalu ada harapan di setiap pagi yang kau temui...setidaknya sebelum kau memutuskan untuk bunuh diri pagi ini...
tapi apa yang akan kau rasakan saat membuka pintu kamarmu dengan berjuta harapan baru, dan yang kau temui hanyalah langit yang suram dan angin yang berpotensi untuk bikin kau demam?
masih sanggupkah semangat itu kau jaga?
masih bergairahkah kau untuk mewujudkan harapan-harapan absurdmu itu?
kalau kau tanya aku....
aku akan tutup kembali pintu kamarku, masuk dalam selimut tebalku, aku bunuh harapanku akan hari ini,
dan berharap besok pagi matahari akan bersinar dengan garang dan membakar mukaku.