Politik selalu menggemaskan untuk diamati, berbagai intrik, tipu daya, manuver-manuver dan segala kosmetiknya kerap membuat masyarakat resah. Menjadi obrolan yang mengasyikkan di warung kopi sembari menghirup segelas kopi pahit kambat-lambat, menjadi bahan brainstorming yang ideal bagi kader-kader muda di organisasi-organisasi mahasiswa, atau sekedar menjadi gerutu tak berkesudahan di depan televisi.
Sebuah dorongan kuat akan timbul dari dalam diri untuk memberontak dan merubah semua nilai-nilai yang pernah ada sebelumnya, dengan mimpi mencapai kondisi ideal bagi seluruh pondasi kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Dorongan ini telah muncul di Indonesia sejak jaman Budi Utomo sampai jaman Budi Handuk namun mengapa negara ini serasa tak berdaya untuk menaikkan harkat dan martabatnya sendiri? Sukarno menawarkan konsep Nasionalisme dan Marhaenismenya, Suharto dengan Orde Barunya, sampai SBY dengan Nasionalisme gaya barunya.
Namun sejak awal tercipta politik memang seperti itu adanya. tidak ada salah dan benar dalam politik, yang ada hanyalah KALAH dan MENANG.
Selamat menikmati karnaval politik 2009, semoga kita tak pernah lupa anak dan istri yang harus diberi makan.
..dan cahaya biru mulai meredup entah tergantikan cahaya lain atau tudak, yang pasti nasib kita tidak ditentukan oleh semua itu
ReplyDeletemerah atau kuning? aku rasa cahaya itu masih cukup kuat..
ReplyDelete