Kita yang masih saja bergulat dengan waktu, sampah, dan sumpah-sumpah serapah. sedangkan dia telah menata pakaiannya dalam travel bag lalu terbang jauh menggapai harapan yang mungkin tidak pernah diimpikannya.
sedangkan aku duduk disini masih saja menyesali kesia-siaan yang telah kulakukan dan membayangkan esok yang masih tetap esok, sedangkan dia telah menjejakkan kaki mungilnya di tanah yang tidak pernah ada dalam lamunan tergilanya sekalipun, menghadapi dunianya tanpa aku, kamu dan kita semua...
"Kongja, jangan pernah menangis disana yah!"
September 16, 2004
Pagi yang sesak
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Tinggalkan saja disini...